Jeritan Malam Sang Alam
Cipt. Abiyyu Naufal Susanto
Ketika cahaya surya tak
lagi ada
Semburat jingga hilang
termakan masa
Gelap gulita menyelimuti
raga
Sunyi senyap sepi tanpa
nada
Hanya ada satu nada yang terasa
Simfoni gemricik air
surga yang turun perlahan membasuh jiwa
Tiada satupun
makhluk yang berani keluar dari peraduannya
Pepohonan-pun mendayu dayu menggigil
kedinginan
Burung burung terbungkam bisu bak ditelan
bumi
Tak ada kata yang terkecap
Tak ada nafas yang terhembus
Kecuali, suara jeritan bumi yang kesakitan
dihujam air hujan
Kecuali, hembusan angin kencang yang
menerjang
Gemetar jiwa raga ini merasa alam kala itu
Alam tak lagi indah
bila kita bertindak tanpa nurani
Alampun akan murka bila
kita semena-mena
Jerit tangis alam kala
itu memberikan sebuah makna
Kasih sayang terhadap
sesama tiada bermakna bila alam tak merasakannya
Mungkinkah itu semua
curhatan tuhan
Tentang rasa duka nestapa
yang dirasakan alam
Tentang tindakan bejat insan dunia yang berani merampas hak-hak alam
Semua rasa kacau balau dan risau tak kan pernah ada
Kalau saja kita berani memahami alam